Cari Blog Ini

Jumat, 24 Agustus 2012

7 Fakta Unik Tentang Kentut

1. Darimana asal Kentut ?
Dari gas dalam usus. Gas dalam
usus berasal dari udara yang kita
telan, gas yang menerobos ke
usus dari darah, gas dari reaksi
kimia dan gas dari bakteri perut.

2. Apa komposisi Kentut ?
Bervariasi. Makin banyak udara
anda telan, makin banyak kadar
nitrogen dalam kentut (oksigen
dalam udara terabsorbsi oleh
tubuh sebelum sampai usus).
Adanya bakteria dan reaksi kimia
antara asam perut dan cairan
usus menghasilkan
karbondioksida. Bakteria juga
menghasilkan metana dan
hidrogen. Proporsi masing-
masing gas tergantung apa yang
anda makan, berapa banyak
uidara yang tertelan, jenis bakteri
dalam usus, berapa lama kita
menahan kentut.
Makin lama menahan kentut,
makin banyak kadar nitrogen
dalam kentut karena gas-gas lain
terabsorbsi oleh darah melalui
dinding usus. Orang yang
makannya tergesa-gesa kadar
oksigen dalam kentutnya lebih
banyak karena tubuh tidak
sempat mengabsorbsi oksigen.

3. Kenapa Kentut berbau
busuk ?
Bau kentut karena kandungan
hidrogen sulfida dan merkaptan.
Kedua senyawa ini mengandung
sulfur (belerang). Makin banyak
kandungan sulfur dalam
makanan anda, makin banyak
sulfur dan merkaptan diproduksi
oleh bakteri dalam perut dan
makin busuklah kentut anda.
Telur dan daging berperan besar
dalam menghasilkan bau busuk
kentut. Kacang-kacangan
berperan dalam memproduksi
volume kentut dan bukan
kebusukannya.

4. Kenapa Kentut menimbulkan
bunyi ?
Karena adanya vibrasi lubang
anus pada saat kentut
diproduksi. Kerasnya bunyi
tergantung kecepatan gas.

5. Kenapa Kentut yang busuk
itu hangat dan tidak bersuara ?
Salah satu sumber kentut adalah
bakteri. Fermentasi bakteri dan
proses pencernaan
memproduksi panas, dan hasil
sampingannya adalah gas busuk.
Ukuran gelembung gas lebih
kecil, hangat dan jenuh dengan
produk metabolisme bakteri
yang berbau busuk.

6. Berapa banyak Kentut
diproduksi dalam sehari ?
Rata-rata setengah liter sehari
dalam 14 kali kentut.

7. Mengapa Kentut keluar
melalui lubang dubur?
Karena density-nya lebih ringan,
mengapa gas tidak melakukan
perjalanan ke atas ? Tidak
demikian. Gerak peristaltik usus
mendorong isinya ke arah
bawah. Tekanan di sekitar anus
lebih rendah. Gerak peristaltik
usus menjadikan ruang menjadi
bertekanan, sehingga memaksa
isi usus termasuk gas-ganya
untuk bergerak ke kawasan yang
bertekanan lebih rendah, yaitu
sekitar anus. Dalam perjalanan ke
arah anus, gelembung-
gelembung kecil bergabung
menjadi gelembung besar. Kalau
tidak ada gerak peristaltik,
gelembung gas akan menerobos
ke atas lagi, tapi tidak terlalu jauh
karena bentuk usus yang rumit
dan berbelit-belit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar